Manusia
dan Harapan
Apa yang terbesit pertama kali dibenak kita tentang
“Harapan”?,yap kita tentu sudah mengetahui apa itu harapan bukan,dan pasti dari
setiap manusia memiliki harapannya masing-masing yang belum tentu sama dengan
orang lain.Harapan menurutku adalah
dorongan kuat yang ada dalam diri kita untuk menginginkan suatu hal menjadi
terwujud disuatu waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Adapun sifat yang dimiliki orang yang memiliki harapan
adalah :
1.Ia mencintai dan menyukai apa yang menjadi harapanya.
2.Orang yang berharap pun pasti ada kekhawatiran dalam
dirinya jika harapanya tidak tercapai.
3,Kemudian orang yang berharap akan mengupayakan atau
berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mewujudkan harapanya itu.
4.Ada suatu alasan atau tujuan tertentu yang ingin dicapai
dari harapannya tersebut.
Harapan
Hidupku
Nah sedangkan Harapan yang ada dalam hidupku sendiri sebetulnya
hampir sama dengan kebanyakan orang,dan harapanku begitu banyak namun secara
garis besarnya yaitu menjadi seorang hamba Allah SWT yang senantiasa taat
kepada-Nya , menjadi pribadi yang bisa memberikan manfaat kepada sesama manusia
dengan ilmu yang aku miliki, diberikan harta yang melimpah,bisa membahagiakan
orang tua serta orang-orang yang aku cintai dan pada akhirnya harapan hakiki
yang ada pada setiap manusia yaitu hidup bahagia dunia dan akhirat,dimasukkan
kedalam Surganya Allah SWT.
Pada dasarnya harapan manusia tidaklah terbatas,terkadang
harapan manusia menyesuaikan waktu dan keadaaan serta menyesuaikan dengan apa
yang dibutuhkannya.
Alasan
dari setiap Harapanku
Dibalik harapan yang kita memiliki tentulah ada sebab
dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.Dan alasanku mempunyai harapan seperti
yang telah disampaikan tadi ialah :
1.Dengan berharap menjadi hamba yang senantiasa taat
kepada Allah SWT berarti kita telah menempatkan diri diposisi yang benar dan
merupakan bentuk kesempurnaan seorang makhluk,karena kita hanyalah makhluk yang
segala sesuatunya bergantung kepada Allah SWT yang berkuasa atas segala
sesuatu.
2.Dikatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang
berguna bagi manusia yang lain,dan alasan diberikan harta yang melimpah adalah
supaya bisa senantiasa membantu orang lain yang kesusahan dan senantiasa
mempergunakan harta yang dimiliki untuk beramal dan dipergunakan di jalan Allah
SWT.
3.Keluarga merupakan segalanya bagiku,karena keluargalah
alasan terbesar ku untuk tetap berjuang demi meraih semua harapanku.
4.Karena pada akhirnya kehidupan didunia ini akan
berakhir,dan tentu setiap manusia akan mengharapkan kebahagiaan yang hakiki
yaitu berada di dalam surganya Allah SWT.
Harapan,Doa
dan Usaha
Adapun semua harapan itu tidaklah akan tercapai dengan
begitu saja,seperti kita membalikkan telapak tangan namun perlu suatu pengorbanan
yaitu :
1.Harapan ,merupakan
suatu keyakinan yang ada dalam diri kita dimana sesuatu yang di inginkan akan
terjadi di waktu tertentu dimasa yang akan datang.
2.Doa,salah
satu bentuk penghambaan seorang makhluk kepada Rabnya karena ia menyadari bahwa
ada Dzat yang lebih berkuasa untuk menentukan segala sesuatunya.Doa bisa dibilang
hampir sama dengan berharap dimana kita meminta dan memohon kepada Allah SWT
untuk diberikan apa yang kita inginkan.Jangan pernah berhenti untuk berdoa
karena kita tidak akan tahu mana doa kita yang akan dikabulkan secara langsung
oleh Allah SWT.
3.Usaha,ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan agar suatu harapan bisa tercapai.Dengan
berusaha semaksimal mungkin bukan berarti harapan itu tidak mungkin untuk
menjadi kenyataan.Dan akupun masih terus berusaha untuk mendapatkan semua harapanku
yaitu dengan terus belajar ilmu agama agar tentunya dalam beribadah menjadi
lebih baik lagi,menuntut ilmu di perguruan tinggi di Jurusan teknik elektro
agar suatu saat bisa menerapkan ilmu yang diperoleh untuk ikut serta dalam memajukan
kemajuan bangsa Indonesia dan bisa mengabdikan ilmuku untuk masyarakat sekitar
karena itu juga bagian dari harapanku.
Kesimpulan dari topik pembahasan ini adalah Jangan
pernah berhenti berharap karena Allah berfirman dalam QS Al-Mukminun ayat 60 :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu
berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
Namun jika kesemua hal diatas telah kita lakukan
dengan sebaik mungkin tetapi kenyataan tidaklah seperti yang diharapkan maka
janganlah berkecil hati.Karena Allah SWT punya beberapa cara dalam menjawab doa
atau harapan dari setiap hambanya.
Karena apa
yang diharapkan oleh seorang hamba boleh jadi hal itu sesuatu yang buruk baginya.
Sebaliknya, apa yang tidak diharapkan boleh jadi itulah yang terbaik untuk
kita.
Perhatikanlah
firman Allah SWT yang mulia ini.
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً
وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu mencintai
sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. (Mengapa?) Allah maha mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Albaqarah: 216).
Jelas bahwa ayat
tersebut memberikan pelajaran kepada kita, rencana Allah SWT terhadap diri kita
lebih hebat dari rencana yang kita buat. Oleh karena itu kita tidak boleh
berhenti berharap .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar