Cita-cita dan Harapan - Balai Info|Candra Information Blog

Media Berbagi Ilmu dan Info|"Explore Your Curiosity"

Ads Here

Rabu, 09 Mei 2018

Cita-cita dan Harapan


Realisasi Cita-Cita Ku


 
Ketika kita membahas tentang cita-cita apa yang terbesit dibenak kita?,mungkin hampir semua orang pernah ditanya tentang cita-citanya ketika masa kecil atau usia belia.Dan saat kita kecil kemudian ditanya mengapa memilih cita-cita tertentu kita terkadang menjawabnya dengan alasan-alasan yang sedikit konyol,misalnya saja kenapa ingin jadi polisi?maka sebagian anak-anak akan menjawabnya “supaya bisa menangkap penjahat” dsb.Tidak salah memang jawaban seperti itu karena memang begitulah yang terlintas dipikiran anak kecil tentang polisi,jawabanya masih polos dan apa adanya.Oke cukup intermezo dari gue,biar nggak terlalu banyak basa-basi bahasan selanjutnya adalah tentang cerita pengalaman pribadi realisasi cita-cita gue ketika kecil dulu.
Dulu waktu ditanya sama guru SD kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?,jujur aja dengan polosnya gue jawab “jadi polisi bu” entah kenapa gue bisa jawab gitu mungkin keren aja kalau jadi polisi dengan memakai baju seragam dan memegang pistol bisa menangkap penjahat.Namun ketika gue lulus SMA baru sadar bahwa jadi polisi itu nggak segampang yang gue bayangin sewaktu SD dulu,padahal gue sendiri belum pernah ngerasain daftar polisi hihikss 😊.Dan waktu lulus SMA akhirnya gue berpikir untuk memilih cita-cita yang lebih realistis aja yaitu jadi PNS di kementerian Keuangan atau Ditjen Pajak.Karena seperti yang kita tahu bahwa sekolah kedinasan merupakan jalan termudah untuk menjadi PNS,dibandingkan mengikuti seleksi CPNS yang kian tahun makin dipersulit saja. Hingga akhirnya gue daftar ikut seleksi sekolah kedinasan STAN, well tapi hasilnya gue ngga lulus . Its oke masih bisa nyoba tahun berikutnya,dan akhirnya ditahun berikutnya gue persiapan selama 3 bulan untuk seleksi berikutnya hingga tiba waktu pendaftaran yang gue tunggu-tunggu dengan penuh semangat gue ikut alur proses pendaftaraanya dan saat itu gue yakin dengan persiapan gue sekitar 100% .Namun nahas saat tiba jadwal verifikasi berkas entah karena teledor atau apa gue baru ngeh’ kalau hari itu bagian gue buat dateng verifikasi berkas ke Kampus STAN dan baru tahu 1,5 jam sebelum ditutup verfikasi berkas  tapi apa boleh buat gue telat sekian jam karena jarak dari rumah ke kampus STAN yang cukup jauh.
Pada saat itu perasaan hati tak karuan,terjadi pergolakan batin yang hebat dalam diri gue.mama yang tahu itu akhirnya sedih dan gue ikutan nangis bukan hanya karena gagal masuk STAN tapi sedih harus dengan cara apalagi bisa bahagiain orang tua dan begitu besarnya harapan dari keluarga besar gue dan teman2 buat bisa kuliah di STAN.Tapi gue engga mau terjebak larut dalam kesedihan yang tiada guna ini.Semalam sebelum kejadian itu gue bermimpi datang ke kampus STAN untuk verifikasi berkas namun ditolak panitia karena terlambat sekian menit.Dari situ gue belajar bahwa “mimpi tak selamanya bunga tidur semata namun bisa jadi sebuah teguran atau petunjuk dari Allah SWT kepada hambanya untuk lebih mawas diri”.
Dan sekarang yang sedang gue lakukan adalah mencoba meniti kembali harapan dan cita2 yang baru untuk masa depan yang lebih baik,dengan terus belajar dari kesalahan2 yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.Awalnya sempet merasa bahwa diri ini payah dan bodoh karena seringnya mengalami kegagalan tapi memang seperti itulah dunia layaknya ladang ujian bagi manusia yang Allah SWT berikan agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bertaqwa kepada-Nya.
Saat ini gue kuliah di Universitas Gunadarma jurusan teknik elektro dan cita2 gue saat ini adalah menjadi seorang ahli dibidang electrical engineering.Dari banyaknya kegagalan yang gue alami,gue sadar bahwa kita memanglah harus punya cita-cita dan harapan setinggi langit tapi bukan untuk dicapai melainkan sebisa mungkin untuk kita lampaui.Anggaplah cita-cita yang tak terealisasikan itu sebagai pelecut semangat kita untuk meraih kesuksesan pada hari ini dan masa yang akan datang.Dan untuk bisa meraih apa yang kita ingingkan tidak semudah membalikkan telapak tangan,namun diperlukan usaha atau kerja keras,keyakinan yang kuat,terus belajar,dan berdoa.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah :
Tak peduli siapapun dirimu maka buatlah cita-cita mu setinggi mungkin,jangan pernah takut untuk gagal.Karena kegagalan hanya akan terjadi pada orang-orang yang mengakuinya saja.Di saat usia yang masih muda jalan menuju kesuksesan sangatlah panjang,maka jangan sia-siakan cita-cita kita terlewatkan  begitu saja seperti mimpi di siang bolong.
Jangan pernah mengeluh,meskipun kenyataan memang tak selalu seindah harapan dan impian.Percayalah setidaknya cita-citamu lah yang mengantarkan kepada keadaanmu saat ini.
Kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berusaha,namun segala ketentuanya sudah diatur oleh Allah SWT.Maka bersyukurlah atas pencapaianmu saat ini karena itulah nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. 





Besar harapan bagi pembaca bisa mengambil hikmah dan manfaat dari kisah pengalaman yang penulis buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar