Tugas Softskill Ekotek Bab 3 - Balai Info|Candra Information Blog

Media Berbagi Ilmu dan Info|"Explore Your Curiosity"

Ads Here

Senin, 30 Oktober 2017

Tugas Softskill Ekotek Bab 3



KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
Sebagai intermezo,mungkin kita sering mendengar istilah “Time Is Money” mungkin istilah tersebut dapat kita hubungkan dengan nilai uang terhadap waktu,dimana nilai uang disuatu  waktu tertentu akan berbeda meskipun dengan jumlah yang sama.Kita dapat menganalogikanya dengan mudah misalkan sewaktu orang tua saya sekolah uang 100 perak tentu begitu banyak jika hanya untuk membeli jajanan,tetapi nilai 100 perak saat ini sudah tidak bisa untuk membeli hal serupa pada saat dulu.
Contoh lainya : jika seseorang diberikan pilihan untuk memilih apakah Rp. 50.000 sekarang atau uang Rp.50.000 setahun kemudian, maka tentunya ia akan memilih uang tersebut sekarang karena jika ia memilih menerima uang tersebut sekarang, ia akan dapat menanamkannya untuk memperoleh pendapatan bunga selama satu tahun. Dengan demikian setahun yang akan datang, ia akan menerima Rp. 50.000 ditambah pendapatan bunga selama satu tahun atas investasinya. Jika tingkat bunga majemuk sebesar 20% setahun, maka investasi Rp. 50.000 sekarang akan menjadi Rp. 70.000 setahun kemudian. Jadi uang sebesar Rp. 50.000 sekarang sama dengan nilai waktu Rp. 70.000 setahun kemudian pada tingkat suku bunga 20%.Inilah konsep  nilai uang terhadap waktu.Dapat disimpulan bahwa nilai uang disaat ini lebih besar dibadingkan nilai uang di beberapa tahun kemudian.
Asal Mula Bunga
Asal mula bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga
Contoh : Raihan mengajukan kredit KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara efektif. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar?
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan

Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan
Bunga bulan 1:
((Rp120.000.000 - ((1-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000
Maka, cicilan bulan 1 = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000 dst.


Bunga Sederhana
Apabila bunga total yang dikenakan berbanding linier dengan
besarnya pinjaman  awal,  tingkat suku  bunga  dan  periode  waktu,maka 
tingkat bunga tersebut dikatakan sederhana. Bunga sederhana jarang
digunakan dalam praktek komersial modern.
Total  bunga  (I)  yang  diperoleh  atau  dibayar  dapat  dihitung 
dengan rumus sebagai berikut:
I = (P) (N) (i) (3.1)
Dengan :
 P  = jumlah uang pokok yang dipinjamkan atau dipinjam
N  =  jumlah periode bunga (misalnya : tahun)
I    =  tingkat suku bunga tiap periode bunga
Jumlah total yang harus dibayar pada akhir N periode bunga
adalah P + I
Contoh :
Rp. 5.000 dipinjamkan selama tiga tahun pada tingkat suku bunga
15% tiap tahun. • Bunga yang diperoleh adalah : I = Rp. 5.000 x 3x 0,15 = Rp. 2250 • Sedangkan total perolehan pada akhir tiga tahun adalah Rp.
5.000 + Rp. 2.250 = Rp. 7.250
Perlu diperhatikan bahwa jumlah kumulatif dari bunga yang
diperoleh adalah fungsi linier dari waktu hingga bunga dibayar.
Bunga Majemuk
Apabila  bunga  yang  dibebankan  untuk  setiap  periode  (satu 
tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap
beban bunga  yang  terakumulasi  sampai  dengan  awal  periode  itu, 
29
bunga  itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound
interest). Pengaruh   bunga majemuk dapat terlihat, yaitu untuk pinjaman sebesar Rp. 5.000 selama dua tahun pada
tingkat bunga sebesar 15% per tahun.
No.
(1) Jumlah Pinjaman pada Awal Periode
(2) = (1) x 10% Jumlah bunga untuk Periode
(3) = (1) + (2) jumlah Pinjaman pada Akhir Periode
1.
Rp.5.0000
2250
7520
2.
7520
2475
9995
3.
9995
Rp.247.5
Rp.10.242,5
Bunga majemuk lebih umum digunakan dalam praktek daripada
bunga sederhana. Untuk pembahasan selanjutnya, apabila tidak ada
keterangannya berarti bunga yang digunakan adalah bunga majemuk.
Keekivalenan
nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama.Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uagng dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama
Keekivalenan = Jumlah pinjaman/Jangka waktu pinjaman
Notasi dan Diagram/tabel Arus Kas
NOTASI, DIAGRAM DAN TABEL ARUS KAS
Notasi   berikut   ini   digunakan   dalam   rumus-rumus   hitungan  
bunga bersusun
i = tingkat suku bunga efektif tiap periode bunga.
N = jumlah periode penyusunan.
P = jumlah uang pada saat ini; nilai ekivalen dari satu atau 
lebih arus  kas  pada  suatu  waktu  tertentu  yang  disebut 
saat  ini (present).
F = jumlah uang pada saat ini; nilai ekivalen dari satu 
atau lebih arus kas pada suatu waktu tertentu yang
disebut waktu yang akan datang (future).
A =  arus  kas  pada  akhir  periode  (nilai  ekivalen  pada  
akhir periode)  dalam  bentuk  seragam  yang  berseri 
berkelanjutan selama sejumlah periode tertentu, dimulai
dari akhir periode pertama dan berkelanjutan sampai
periode terakhir. 
Pemakaian diagram kas (waktu) dan/atau tabel sangat
direkomendasikan untuk keadaan dimana analis memerlukan penjelasan
atau visualisasi apa yang  terlibat  ketika  aliran  uang terjadi  selama 
 
40
waktu  yang  berbeda. Selisih   antara   total   arus   masuk   (penerimaan)  
dan   total   arus   keluar (pengeluaran)   selama   periode   waktu  
tertentu   (misalnya:   satu   tahun) adalah  arus  kas  bersih  selama  satu 
periode.  Arus  kas  penting  dalam ekonomi  teknik  karena  merupakan 
dasar  dari  evaluasi  alternatif.  Fungsi diagram arus kas dalam ekonomi
teknik adalah analog dengan free body diagram dalam problem 
mekanika. 
Gambar 3.2. dan gambar 3.3 menunjukkan diagram arus kas (cash
flow). Dua gambar  ini  juga  menggambarkan  definisi  dari  simbol-simbol 
yang  telah diuraikan  di  atas  dan  penempatannya  pada  diagram  arus 
kas.  Perhatikan bahwa semua arus kas telah ditempatkan pada akhir
tahun agar cocok dengan perjanjian yang digunakan. 
 Hasil gambar untuk diagram arus kas
Diagram arus kas menggunakan beberapa ketentuan: 1. Garis  horisontal  adalah  skala  waktu,  dengan  pertambahan  waktu
bergerak   dari   kiri   ke   kanan.   label   periode   (misalnya:   tahun,
seperempat  tahun,  bulan)  dapat  ditempatkan  pada  interval 
waktu selain titik waktu dalam skala waktu. Misalnya akhir dari
periode   2 adalah sama dengan awal periode 3. ketika perjanjian arus
kas akhir periode digunakan, nomor periode dapat ditempatkan pada 
akhir tiap interval waktu seperti ditunjukkan pada gambar di atas.  
 
42
2. Anak  panah  menunjukkan  arus  kas  kas  dan  ditempatkan  di  akhir
periode. arah ke bawah mewakili pengeluaran (arus kas negatif atau
arus  kas  keluar),  sedangkan  arah  ke  atas  mewakili  pemasukan 
(arus kas positif atau arus kas masuk).
3. Diagram  arus  kas  tergantung  pada  sudut  pandangnya. 
Misalnya, situasi  yang  ditunjukkan  pada  gambar-gambar  di  atas 
berdasarkan pada arus kas dari sudut pandang yang memberi
pinjaman. Jika arah semua anak panah dibalik, persoalan
digambarkan dari sudut pandang peminjam. 
Tidak Diketahui Nilai Awal,Diketahui nilai akan datang
Pada akhir n periode,
jumlah ini akan tumbuh menjadi :  F=(I+I)^N

Contoh : Jika kamu meminjam uang sebesar Rp 8.000 sekarang,
perjanjianya pengembalian pinjaman pokok ditambah akumulasi bunga
selama 4 tahun pada i=10% tiap tahun. Berapa yang harus dibayarkan
pada akhir tahun?
                      

 






























Gradien seragam
Pada deret gradien panjangnya periode adalah N, tetapi aliran kas dalam periode 1 adalah 0. Beberapa faktor yang mempengaruhi gradien antara lain nilai sekarang, annuitas, atau nilai masa akan datang.
P = G (P/G, i, N) atau G = P (G/P, i, N) (3.9)
A = G (A/G, i, N) atau G = A (G/A, i, N) (3.10)
F = G (F/G, i, N) atau G = F (G/F, i, N) (3.11)
Beberapa masalah arus kas melibatkan peneriman-peneriman atau pengeluaran-pengeluaran yang diproyeksikan agar meningkat atau berkurang.
Jumlah secara konstan, G, pada setiap periode. Situasi itu dapat dimodelkan dengan suatu kemiringan/gradient yang seragam (uniformgradient/arithmetic gradient).



BUNGA NOMINAL

Tingkat suku bunga biasanya ditetapkan secara tahunan. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat memungkinkan tingkat suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat dibayarkan beberapa kali dalam satu tahun. Misalnya, per bulan, per tiga bulan, per enam bulan, & sebagainya.

Sebagai contoh, pembayaran selama satu tahun dapat dibagi menjadi empat kali tiga bulanan dengan tingkat suku bunga 3% per tiga bulan. Sama halnya jika dikatakan 12% dibayarkan per tiga bulan dalam satu tahunnya. Biasanya, tingkat suku bunga itu dikatakan sebagai “12% yang bersusun setiap 3 bulan”. Apabila dinyatakan dengan cara tersebut, maka tingkat suku bunga 12% disebut tingkat suku bunga nominal dan dinyatakan dengan notasi r.

Nilai mendatang untuk pinjaman sebesar Rp 10.000,- pada akhir tahun pertama dengan tingkat suku bunga 12% yang bersusun setiap tiga bulan adalah:

F4 = 10.000(1+0.03)= 11.255,0881
Apabila disepakati untuk menggunakan tingkat suku bunga 12% yang dibayarkan hanya sekali di akhir tahun, maka:

F1 = 10.000(1+0.12)= 11.200

Pembayaran bunga yang dilakukan lebih dari sekali dalam satu tahun mengakibatkan nilai di akhir tahun lebih besar dibandingkan dengan jika bunga hanya dibayarkan sekali dalam satu tahun
·         BUNGA EFEKTIF
Jika pembayaran bunga dilakukan lebih dari sekali dalam setahun, tingkat suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi daripada tingkat suku bunga nominal. Tingkat suku bunga sesusungguhnya atau yang dibayarkan secara tepat pada pinjaman selama setahun disebut tingkat suku bunga efektif.

Tingkat suku bunga efektif biasanya dinyatakan per tahun, kecuali bila dinyatakan lain secara khusus. Tingkat suku bunga efektif dinyatakan dengan notasi i. Hubungan antara tingkat suku bunga efektif,i, dan tingkat suku bunga nominal,r, adalah:

Contoh :
  Apabila suku bunga nominal per tahun adalah 20%, yang mana dalam satu tahun terdiri dari 4 kuartal, Berapakah besarnya suku bunga nominal untuk setiap bunga kuartal
· r = 20%
· M =4
· i = r / M = 20% / 4 = 5% per kuartal
Berapa pula suku bunga efektif per tahunnya?
Ieff             = (1 + i)M -1
= (1 + 0,05)4 - 1
= 0,2155 atau 21,55% per tahun
http://fahmi-amy.blogspot.co.id/2013/10/1-pengenalanekonomi-teknik-1.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar