Alat Pendeteksi dan Monitoring
Detak Jantung Berbasis Arduino
1.
Latar
Belakang
Saat
ini perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga memudahkan kita dalam melakukan
segala hal. Tak terkecuali dalam hal kesehatan dimana kita bisa memanfaatkan
perangkat yang mudah didapat dan digunakan untuk dimanfaatkan dalam membantu
mendeteksi maupun mengontrol kesehatan kita secara umum dan mendasar. Adapun
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah agar bisa memantau denyut jantung secara
berkala tak perlu lagi dengan harus datang ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan lainnya. Sehingga bisa menggunakan alat pengukur detak jantung yang
sederhana dan mudah digunakan.
Mengukur
denyut jantung adalah proyek yang sangat umum dalam perawatan kesehatan saat
ini, dan itu sangatlah cukup mudah dilakukan dengan mengombinasikan
smartphone Anda misalnya. Dalam proyek ini, Anda akan dapat belajar bagaimana
mengukur detak jantung Anda sendiri dengan menggunakan hardware
yang open-source yaitu Arduino uno.
Kita
akan belajar bagaimana mengukur detak jantung menggunakan sensor Arduino
yang kompatibel. Kemudian, kita juga akan mengirimkan data yang berhasil
didapat melalui Bluetooth, dan menampilkannya pada komputer kita
sehingga dapat direkam hasil dari detak jantung kita .
2.
Tinjauan
Pustaka
Penelitian
yang dilakukan oleh Sirat, dkk (2010) tentang rancang bangun sistem pengenalan penyakit
jantung menggunakan metode Hidden Markov Model (HMM). Pada sistem ini terbagi menjadi
dua proses utama, yaitu pembentukan database dan pengenalan penyakit jantung.
Kedua proses ini dilakukan dengan cara yang hampir sama, yaitu tiap sampel akan
mengalami proses pelabelan, pembuatan codebook dan pembentukan parameter HMM.
Pada penelitian ini, ukuran codebook yang optimal adalah 128, jumlah database
yang optimal adalah 10 buah dan rentang waktu sampel yang optimal adalah 0,7s.
Sementara akurasi sistem secara keseluruhan bervariasi antara 60% hingga 85%. Penelitian
yang dilakukan oleh Prasetyo (2014) tentang perancangan aplikasi deteksi detak jantung
dengan pemanfaatan sensor cahaya berbasis android. Aplikasi berbasis android
ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dan sensor yang digunakan
adalah sensor cahaya. Aplikasi ini mampu bekerja menjalankan sistem sehingga
dapat menampilkan output angka dari deteksi detak jantung dan menyimpan data ke
database untuk informasi bagi pengguna.
Penelitian
yang dilakukan oleh Wijaya dan Khalilullah (2010) tentang rancang bangun alat pengukur
detak jantung dan suhu tubuh manusia berbasis komunikasi Bluetooth. Sistem yang
dirancang ini merupakan sistem yang mampu memberikan informasi kondisi
kesehatan kepada pengguna, dalam hal ini adalah kondisi detak jantung dan suhu
tubuh. Cara kerja sistem ini adalah dengan mengambil data hasil pendeteksi
sensor detak jantung dan sensor suhu tubuh yang kemudian ditampilkan
menggunakan aplikasi pada mobile phone. Pengendali sensor serta transfer data
ke mobile phone menggunakan Bluetooth Module EmbeddedBlue 506. Sehingga pengguna
diharapkan dapat mendeteksi dengan mudah dan lebih dini kondisi kesehatannya. Penelitian
yang dilakukan oleh Sufiana (2011) tentang rancang bangun penghitung denyut jantung
berbasis mikrokontroler AVR ATMega 8535. Alat ini dapat digunakan untuk menghitung
denyut jantung permenit sebagai pemantauan kondisi kesehatan manusia. Sistem penghitung
denyut jantung ini dibuat dengan menggunakan stetoskop sebagai sensor. Sistem
ini akan mendeteksi dan mencacah denyut jantung manusia kemudian menampilkan
hasil pengukuran dalam bentuk grafik dan dapat disimpan ke dalam basis data. Berdasarkan
kajian pustaka terhadap penelitian-penelitian di atas, maka pada penelitian ini
akan membahas tentang perancangan dan pembuatan aplikasi monitoring untuk
memantau jantung pada tubuh manusia
melalui finger test menggunakan pulse sensor berbasis microcontroller Arduino
3.
Dasar
Teori
3.1
Arduino Uno
Arduino
adalah sebuah board mikrokontroler yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14
pin input/output digital yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6
pin input analog, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala
ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroler; dapat
dikoneksikan dengan komputer menggunakan
kabel USB.
Gambar 1. Microcontroller Arduino Uno
Arduino memiliki kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler yang lain selain
bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramannya sendiri yang berupa
bahasa C. Software ini dapat diunduh dengan berbagai versi, untuk kemudian disesuaikan
dengan sistem operasi pada komputer. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan ketika memprogram mikrokontroler di dalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Pulse
sensor adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dan
dirancang untuk arduino. Pada penelitian ini, akan dilakukan pendeteksian detak
jantung menggunakan
pulse sensor melalui finger test. Papan rangkaian pulse sensor ditempelkan pada jari tangan,
kemudian node sensor akan membaca detak jantung, untuk selanjutnya mengirim hasil rekam
detak jantung ke node koordinator yang terhubung dengan aplikasi monitoring. Gambar 2
menunjukkan finger test menggunakan papan rangkaian pulse sensor yang diletakkan pada jari
tangan.
pulse sensor melalui finger test. Papan rangkaian pulse sensor ditempelkan pada jari tangan,
kemudian node sensor akan membaca detak jantung, untuk selanjutnya mengirim hasil rekam
detak jantung ke node koordinator yang terhubung dengan aplikasi monitoring. Gambar 2
menunjukkan finger test menggunakan papan rangkaian pulse sensor yang diletakkan pada jari
tangan.
Gambar 2. Pulse Sensor
Melalui
pulse sensor ini, petugas medis (dokter dan perawat) dapat memanfaatkan untuk
mendeteksi kondisi stres, kondisi relaks, tingkat kebuaran fisik, kondisi kesehatan seseorang
dan sebagainya. Cara penggunaan pulse sensor adalah dengan meletakkan pulse sensor board
ke bagian permukaan tubuh, seperti jari tangan atau daun telinga, kemudian infra merah
bersama dengan fotodetektor mengatur arus di dalam rangkaian relatif terintegrasi untuk
penyerapan cahaya yang menembus jari. Transmisi cahaya melalui arteri adalah denyutan yang
diakibatkan pemompaan darah oleh jantung. Selanjutnya, hasil pembacaan pulse sensor akan
dikirimkan ke mikrokontroler arduino untuk diproses. Hasil pemrosesan tersebut kemudian
akan divisualisasikan melalui komputer.
mendeteksi kondisi stres, kondisi relaks, tingkat kebuaran fisik, kondisi kesehatan seseorang
dan sebagainya. Cara penggunaan pulse sensor adalah dengan meletakkan pulse sensor board
ke bagian permukaan tubuh, seperti jari tangan atau daun telinga, kemudian infra merah
bersama dengan fotodetektor mengatur arus di dalam rangkaian relatif terintegrasi untuk
penyerapan cahaya yang menembus jari. Transmisi cahaya melalui arteri adalah denyutan yang
diakibatkan pemompaan darah oleh jantung. Selanjutnya, hasil pembacaan pulse sensor akan
dikirimkan ke mikrokontroler arduino untuk diproses. Hasil pemrosesan tersebut kemudian
akan divisualisasikan melalui komputer.
4.
Metode
dan Perancangan
Gambar 3. Blok Diagram
Perancangan Sistem
Kita juga
akan memerlukan Pulse Tingkat Sensor Amped untuk Arduino (Sensor detak jantung
).
Untuk
komunikasi Bluetooth, saya akan menggunakan modul Adafruit EZ-Link Bluetooth.
Kemudian kita juga perlu banyak kabel jumper dan papan project
board untuk membuat semua koneksi listrik yang diperlukan.
Ini adalah
daftar dari semua komponen yang diperlukan untuk melakukan proyek ini:
Breadboard
kemudian
kita juga butuh perangkat lunak, sehingga kita perlu men-download aplikasi
arduino dan menginstal perpustakaan Arduino Uno.
Terakhir
kita perlu juga men-download dan menginstal Node.js, karena kita akan
menggunakannya untuk bagian akhir ketika akan menampilkan data di komputer
sehingga bisa melihat hasil.
Merancang
Skema
Sekarang
kita akan mencoba merakit rangkaian ini. Pertama, ambil beberapa kabel untuk
menghubungkan 5V pin dengan Arduino denga jalur merah (+) pada papan project
board, dan GND dari papan Arduino dengan jalur biru di papan project board.
Setelah itu, hubungkan sensor denyut nadi. Cukup dengan menyambungkan kabel
merah ke jalur listrik merah dan kabel hitam ke jalur biru pada project board
dan kawat yang tersisa untuk pin analog A0 pada papan Arduino. Untuk modul
Bluetooth, letakkan pada papan project . Kemudian, hubungkan catu daya:
menghubungkan pin VIN untuk jalur merah, dan menghubungkan GND pin untuk jalur
biru. Untuk saat ini, tidak menghubungkan TX dan RX pin, karena kita perlu
mencoba program papan Arduino terlebih dahulu untuk memastikan proyek ini
bekerja atau tidak. Ini adalah gambar dari proyek dirakit secara lengkap
(dengan TX dan RX pin dengan modul Bluetooth terhubung):
rangkaian
heart rate dengan bluetooth
Sekarang
kita akan mengkonfigurasi perangkat ini, yaitu dengan menuliskan beberapa kode
tes Arduino untuk memeriksa bahwa sensor denyut jantung bekerja dengan benar.
Pertama
kita perlu mendefinisikan variabel yang akan berisi denyut jantung per menit
(BPM):
volatile int BPM;
Kemudian,
kita juga mendefinisikan beberapa variabel yang dibutuhkan untuk algoritma
deteksi detak jantung supaya dapat bekerja:
volatile
int Signal;
volatile int IBI = 600;
volatile boolean Pulse = false;
volatile boolean QS = false;
volatile int IBI = 600;
volatile boolean Pulse = false;
volatile boolean QS = false;
Sekarang,
di setup () bagian dari sketsa, kita mulai komunikasi Serial, sehingga kita
bisa menampilkan beberapa data pada Arduino pada Serial agar bisa
terpantau:
Serial.begin(115200)
kemudian
memanggil fungsi interruptSetup, yang akan menginisialisasikan algoritma
yang digunakan untuk menemukan denyut jantung
(tidak
rinci dalam tutorial ini):
interruptSetup();
Sekarang,
didalam loop () fungsi sketsa, kita mendeteksi pulsa jantung (QS = 1),
kita akan mencetaknya di Serial Monitor:
// If
heart beat is found
if (QS == true) {
if (QS == true) {
// Print
heart rate
Serial.print(“Heart rate: “);
Serial.println(BPM);
Serial.print(“Heart rate: “);
Serial.println(BPM);
// Reset
the Quantified Self flag for next time
QS = false;
QS = false;
}
dengan
mengulangi operasi ini setiap 20 milidetik:
delay(20);
bahwa
semua kode ini dapat ditemukan dalam repositori GitHub artikel:https://github.com/openhardwarehealthcare/bluetooth-pulse-rate-sensor.
Sekarang
saatnya untuk melakukan tes pertama proyek kami. Upload kode ke papan Arduino,
dan kemudian buka Serial Monitor. Kemudian, meletakkan jari Anda di atas sensor
denyut jantung, pastikan untuk mengencangkan band sekitar sensor sehingga ujung
jari Anda benar-benar bersentuhan dengan sensor.
Jika
diperlukan, Anda dapat mengunjungi halaman ini untuk meminta bantuan office page sensor denyut
jantung.
detak
jantung Anda yang ditampilkan dalam serial pemantau:
Cara
menampilkan Pulse Rate pada Desktop Anda Sekarang kita akan membangun
cara sederhana untuk menampilkan detak jantung pada desktop, dalam aplikasi
web. Untuk melakukannya, pertama kita perlu memodifikasi sketsa Arduino. Untuk
membantu kami, kami akan memanfaatkan perpustakaan aREST yang akan menangani
komunikasi melalui Bluetooth.
Dimulai dengan memasukkan perpustakaan ini:
#include
<aREST.h>
Mendeklarasikan variabel yang akan berisi BPM
diukur:
int
measured_bpm;
Dalam setup () fungsi sketsa, kita berikan nama
untuk proyek ini, dan juga mengekspos variabel untuk API sehingga kita dapat
mengaksesnya dari jarak jauh:
// Give
name and ID to device
rest.set_id(“1”);
rest.set_name(“pulse_rate_sensor”);
// Expose BPM to API
rest.variable(“bpm”,&measured_bpm);
rest.set_id(“1”);
rest.set_name(“pulse_rate_sensor”);
// Expose BPM to API
rest.variable(“bpm”,&measured_bpm);
Dalam loop () fungsi, kita menyimpan BPM ukuran ke variabel kita
dengan:
measured_bpm
= BPM;
Kemudian
memasukan data yang masuk menggunakan perpustakaan aREST:
rest.handle(Serial);
Pada
dasarnya untuk bagian Arduino ini. Anda dapat menemukan kode lengkap di:
Sekarang
Anda dapat meng-upload kode ke papan Arduino. Kemudian, hubungkan RX & TX
pin dari modul Bluetooth. Hubungkan TX ke RX Arduino, dan sebaliknya. Setelah
itu, memasangkan modul Bluetooth dengan komputer Anda menggunakan pengaturan
Bluetooth komputer Anda.
Sekarang
kita akan melihat bagaimana menggunakan aplikasi untuk menampilkan data,
berdasarkan Node.js. Kita tidak akan melihat semua rincian dari aplikasi ini,
tetapi pada dasarnya setelah Anda men-download file dari repositori GitHub Anda
hanya perlu memodifikasi port Serial sesuai dengan modul Bluetooth Anda. Nilai
ini dapat ditemukan di Anda Arduino IDE bawah Tools>Port. Kemudian, buka
file yang bernama app.js, dan memodifikasi baris berikut:
rest.addDevice(‘serial’,’/dev/tty.usbmodem1a12121′,
115200);
Perhatikan bahwa kita dapat menemukan seluruh
antarmuka pada:
Sekarang
saatnya untuk menguji aplikasi. Pergi di folder di mana Anda meletakkan semua
file aplikasi, dan jenis:
sudo npm install arest express jade
Kemudian, mulai aplikasi dengan:
node app.js
Akhirnya, pergi ke browser web favorit Anda dan ketik:
localhost: 3000
Kita akan melihat antarmuka yang ditampilkan, dengan detak jantung Anda disegarkan menerus.
Kemudian, mulai aplikasi dengan:
node app.js
Akhirnya, pergi ke browser web favorit Anda dan ketik:
localhost: 3000
Kita akan melihat antarmuka yang ditampilkan, dengan detak jantung Anda disegarkan menerus.
5.
Hasil
Uji Coba
Hasil pengujian berikut menunjukkan hasil pengujian menggunakan aplikasi yang dibuat dibandingkan dengan menggunakan cara manual (memegang nadi) untuk deteksi detak jantung. Hasil pengujian disajikan pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan
pada 15 (lima belas) responden untuk diukur detak jantungnya menggunakan sistem
yang sudah dibuat, dan diukur menggunakan cara manual yaitu dengan memegang
denyut nadi. Hasil rata-rata detak jantung menunjukkan bahwa hasil dari
aplikasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil manual.
6.
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.1. Kesimpulan
Pada penelitian yang
sudah dilaksanakan yaitu perancangan sistem sudah dilakukan sehingga
menghasilkan rangkaian sistem aplikasi monitoring pengukuran detak jantung.
Sistem pengukuran detak jantung ini dilengkapi dengan aplikasi monitoring
sehingga hasilnya dapat dipantau melalui laptop/komputer. Hasil pengujian
sistem menunjukkan bahwa hasil rata-rata pengujian detak jantung menggunakan
sistem yang dibuat lebih tinggi daripada menggunakan cara manual.
6.2.
Saran
Dengan memantau denyut jantung
secara berkala, kita akan dapat mencegah beberapa penyakit seperti aritmia
(denyut jantung tak beraturan), jantung koroner, hipertensi atau sekadar
mengetahui kadar stres serta kualitas tidur kita tiap harinya. Sehingga untuk
kedepannya kita bisa meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Sumber
artikel dan Referensi :
https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/06/27/sensor-detak-jantung-dengan-arduino/
. Diakses 24 Maret 2020
https://media.neliti.com/media/publications/79379-ID-rancang-bangun-aplikasi-monitoring-detak.pdf
. Diakses 24 Maret 2020
https://health.detik.com/kebugaran/d-3918447/jangan-tunggu-sakit-ini-pentingnya-pantau-denyut-jantung-secara-berkala
. Diakses 24 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar