DAMPAK BENCANA BANJIR BAGI MASYARAKAT DALAM BERBAGAI ASPEK

Banjir di Jakarta. (Foto: Okezone)
Seperti yang kita ketahui bahwa belum lama ini Jakarta
“Kembali” mendapat musibah banjir, yang mana kejadian seperti ini sudah kerap
kali terjadi. Banjir yang terjadi di Indonesia khususnya kota-kota besar seperti
Jakarta bukan tanpa penanganan komprehensif dari pihak pemerintah daerah masing-masing,
namun memang belum ada titik terang sebagai solusi terbaik dari banjir ini.
Kompleksitas dari timbulnya banjir menjadi penyebab
utama terjadinya kejadian yang terus terulang. Salah satunya masih rendahnya
kesadaran masyarat untuk menjaga lingkungan seperti membuang sampah sembarangan
sampai kurangnya resapan air di wilayah
sekitar sungai.
Banjir menimbulkan kerugian secara material dan non
material. Selain mengganggu aktifitas masyarakat juga menimbulkan masalah
kesehatan. Banjir ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak,
baik masyarakat maupun pemerintah karena dampak yang ditimbulkannya sangat
merugikan para korban, seperti:
1. Kesulitan air bersih
Keterbatasan air bersih pasti ditemukan dalam kondisi
banjir begini, baik untuk minum atau untuk kebutuhan sehari-hari lainnya. Air
isi ulang sangat dibutuhkan untuk air minum dan mandi. Masalah serius yang dihadapi
saat terjadi banjir pada suatu wilayah adalah pasokan air bersih yang otomatis
terganggu.
2. Menimbulkan kerugian ekonomi
Banjir mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang
dalam rumah, bahkan kehilangan barang-barang berharga lainnya. Selain itu, para
korban juga akan sulit untuk bekerja selama banjir terjadi. Musibah ini
menimbulkan kerugian kepada masyarakat korban dari sisi ekonomi. Untuk beberapa
daerah yang terdampak besar terhadap banjir ini akan berdampak juga kepada
penghambatan laju perputaran roda ekonomi suatu daerah karena masyarakat
setempat sangat bergantung dengan hasil alam di daerah tersebut.
3. Menimbulkan masalah kesehatan
Air kotor, kekurangan air bersih, dan banyaknya
genangan air sudah dipastikan menimbulkan masalah kesehatan. Dan berikutnya
akan menimbulkan penyebaran wabah penyakit. Penyakit yang timbul pada kawasan
yang terkena banjir ini rentan menyerang anak-anak dan kaum lanjut usia. Hal
ini terjadi karena Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) tidak dilaksanakan
dengan baik dan benar seperti melakukan cuci tangan setelah kontak dengan air
banjir (khususnya sebelum makan), tidak membiarkan anak-anak bermain dengan air
banjir dan mainan yang sudah terkontaminasi air banjir. Di Indonesia, penyakit
demam berdarah adalah penyakit yang paling diwaspadai ketika musim hujan tiba
atau pasca banjir. Sementara untuk penyakit yang disebabkan oleh binatang
pengerat, leptospirosis merupakan penyakit yang paling banyak ditemui. Bakteri
leptospira banyak ditemukan pada tikus. Penyebaran pada manusia terjadi bila
urine tikus yang mengandung leptospira mengkontaminasi air dan makanan serta
mengenai kulit manusia.
4. Melumpuhkan aktifitas masyarakat
Banjir yang cukup besar dapat menenggelamkan rumah
penduduk dan mengharuskan masyarakat korban untuk mengungsi ke tempat yang
lebih aman. Pakaian seadanya dan tidak adanya tempat tinggal membuat masyarakat
menjadi sulit untuk melakukan aktifitas seperti biasa. Bencana banjir juga
membuat kesulitan dalam akses dan transportasi. Selain itu dapat merusak
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang dapat membantu kegiatan pemenuhan
kebutuhan masyarakat sehari-hari.
5. Menimbulkan korban jiwa
Korban jiwa juga dapat ditemukan dalam kondisi bencana
banjir. Baik karena terseret arus banjir atau karena luapan air yang tidak
dapat diprediksi. Sangat memungkinkan hal itu terjadi jika banjir yang terjadi
menimbulkan kerusakan permukiman masyarakat dan lingkungannya. Selain itu,
korban jiwa juga berasal dari korban banjir yang terkena penyakit seperti yang
telah disebutkan sebelumnya. Namun, tidak sedikit juga korban jiwa ini terjadi karena
penggunaan listrik atau peralatan elektronik di rumah yang sedang kebanjiran
atau terkena sengatan listrik yang berasal dari tiang listrik yang tidak
dipadamkan sebelumnya oleh PLN.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar