3.1
INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA
Sebelumnya
saya akan membahas makna dasar dari inlasi,Inflasi dalam ilmu ekonomi sebagaimana kita tahu bahwa proses perubahan
peningkatan harga-harga secara terus
menerus/continue yang disebabkan banyak
hal seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar
yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.Tingginya suatu harga barang belum tentu
inflasi,dikatakan inflasi jika kenaikan harga-harganya berlangsung secara terus
menerus dan saling mempengaruhi satu samalain.Contoh inflasi yang paling mudah
dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika harga BBM naik maka harga-harga
barang lain pun ikut naik.
Inflasi
harga umum (general price inflaction) didefinisikan sebagai peningkatan harga
yang dibayarkan untuk barang dan jasa yang mengakibatkan penurunan daya beli
unit moneter, yaitu sebuah realitas bisnis yang dapat mempengaruhi perbandingan
sebagai alternatif dari segi ekonomi. Sejarah perubahan harga memperlihatkan
bahwa inflasi lebih umum dan sering terjadi dibandingkan deflasi, yaitu
penurunan harga-harga yang akhirnya meningkatkan daya beli unit moneter.
Untuk
memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga
umum dan pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara
rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami
perubahan. Salah satu pengukuran
perubahan harga (dan estimasi inflasi harga umum) dalam perekonomian adalah
Indeks harga konsumen (IHK). IHK merupakan indeks harga gabungan yang mengukur
perubahan harga bahan makanan, perumahan, perawatan kesehatan, transportasi,
pakaian, serta beberapa barang atau jasa tertentu yang digunakan oleh individu
dan keluarga.
3.2TERMINOLOGI
DAN KONSEP-KONSEP DASAR
Dibawah
ini merupakan beberapa istilah dan definisi yang sering digunakan dalam
pembahasan ini:
Dolar
Aktual (A$), sejumlah dolar yang berhubungan dengan sebuah arus kas (atau
sejumlah arus non kas seperti penyusutan) sepanjang periode waktu terjadinya
arus kas tersebut. Sebagi contoh, masyarakat pada umumnya melakukan antisipasi
penghasilan mereka selama dua tahun dimuka dalam dolar aktual. Kadang-kadang A$
disebut sebagai dolar saat ini (current dollar) dan dolar yang telah terinflasi
(Inflanted Dollar), dan daya beli dollar tersebut dipengaruhi oleh inflasi
harga umum.
Dolar
Riil (R$), adalah suatu dolar yang dinyatakan dalam daya beli yang sama selama
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, unit harga masa depan barang dan jasa
yang berubah dengan sangat cepat seringkali diestimasi dalam dollar riil
(berdasarkan tahun dasar tertentu) untuk memberikan alat perbandingan yang
konsisten. Kadang-kadang R$ dinyatakan sebagai Dolar konstan.
Tingkat
inflasi harga umum (f), sebuah pengukuran perubahan daya beli dolar selama
periode waktu tertentu. Tingkat harga umum (juga berlaku pada situasi deflasi)
didefinisikan oleh indeks perubahan harga pasar pada berbagai periode
dasar.
Tingkat
bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan modal,
biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan penyesuaian
pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi. Jadi, tingkat bunga
nominal adalah tingkat bunga pasar dan menggambarkan perubahan nilai waktu dari
arus kas masa datang yang memperhitungkan pendapatan potensial riil (the
potential real earning power of money) maupun estimasi inflasi harga umum dalam
perekonomian.
Tingkat
bunga riil (i), merupakan uang yang dibayarkan untuk penggunan modal, biasanya
dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang tidak memasukkan penyesuaian pasar
untuk tingkat inflasi harga umum yang telah diantisipasi dalam perekonomian.
Tingkat bunga riil kadang-kadang disebut sebagai tingkat bunga yang bebas
inflasi.
Periode
waktu dasar (b), periode waktu yang menjadi referensi atau periode waktu dasar
yang digunakan untuk mendefinisikan daya beli dolar riil (konstan).
DEFLASI
A. Pengertian Deflasi
A. Pengertian Deflasi
Dalam
ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan
nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi
terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi
terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Ada pula yang berpendapat deflasi didefinisikan sebagai
meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang beredar di
masyarakat.
3.5
Konsep kurs(nilai tukar mata uang) dan daya beli
Nilai
tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai
nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari,
antara dua mata uang masing-masing negara.. Dengan kata lain kurs merupakan
harga dari sebuah mata uang yang diukur atau dibandingkan dengan mata uang
negara lainnya.Misalnya saja mata uang negara kita yaitu rupiah,kurs rupiah
terhadap $US,dimana $1US setara dengan Rp13.405.Nilai kurs tetap tsb bukan hal
tetap melainkan dapat berubah sewaktu-waktu yang disebabkan banyak faktor.
Berikut
ini adalah 6 Faktor Yang Mempengaruhi pergerakkan Nilai Tukar Mata Uang Suatu
Negara Naik/Turun:
1. Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara
Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
2. Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara
1. Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara
Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
2. Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara
Suku
bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat
suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar
mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang
negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik
dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor
akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank
sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata
uang negara tersebut.
3. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
4. Hutang publik (Public debt)
Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
5. Ratio harga ekspor dan harga impor
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
6. Kestabilan politik dan ekonomi
Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.
3. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
4. Hutang publik (Public debt)
Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
5. Ratio harga ekspor dan harga impor
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
6. Kestabilan politik dan ekonomi
Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.
Daya
beli secara umum merupakan suatu kemampuan membeli/membayar suatu barang yang
dikehendaki atau diinginkan.
Sedangkan
menurut Dr. Supawi pawengan adalah
kemampuan masyarakat sebagai konsumen untuk membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan. daya beli masyarakat ini ditandai dengan meningkat ataupun menurun,
dimana daya beli meningkat jika lebih tinggi dibanding periode lalu sedangkan
daya beli menurun ditandai dengan lebih tingginya kemampuan beli masyarakat
dari pada periode sebelumnya.
4.1
Definisi resiko adalah suatu akibat atau konsekuensi dari suatu proses dalam
hal ini urusan ekonomi karena ketidakpastian atau salah dalam melakukan hal
ekonomi sehingga bisa memberikan dampak kerugian bagi pelakunya.
Definisi
Ketidakpastian adalah suatu keadaan yang tidak pasti,dikarenakan tidak adanya
probabilitias obyektif yang tidak dapat
ditentukan sebelumny.
Definisi
sensitivitas merupakan parameter-parameter tertentu yang tidak diketahui dengan
jelas.
4.2
Sumber-sumber ketidakpastian :
1.
Data : kehilangan data, data tidak dapat diandalkan, data yang mendua,
penyajian data tidak tepat, data tidak konsisten, data subjektif, data
diperoleh dari kelailaian.
2. Pengetahuan pakar a. Ketidakkonsistenan
antara pakar yang berbeda b. Kemasuk-akalan (“best guess” dari pakar) c.
Kualitas i. Pemahaman yang dalam pada pengetahuan causal (sebab akibat) ii.
Kualitas secara statistik (pengamatan) d. Cakupan (hanya domain sekarang ?
3.
representasi pengetahuan a. Keterbatasan model pada system riil b. Keterbatasan
pengungkapan dari mekanisme representasi
4. Proses Inferensi : a.) Deduktif - hasil
yang diperoleh secara formal benar, tetapi salah pada system riil b.) Induktif
- Konklusi baru tidak ditemukan dengan baik c.) Metoda penalaran tidak valid
(unsound)
4.4
Pengertian Break even Point/analisis titik Impas
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan
tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum
memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar
laba yang diinginkan. Dengan kata lain analisis Titik Impas merupakan analisis
yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan dan
profit. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk
mengetahui:
1.
Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
2.
Struktur biaya tetap dan variable
3.
Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
4.
Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak
mengalami laba dan rugi
Contoh
: Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar 160.000. Biaya variabel per unit 30. Harga
jual per unit 70. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!
BEP
(Q) = FC
P-
V = contribution margin = 70 – 30 = 40
BEP
(Q) =
FC
Contribution margin= 160.000/40 = 4000 unit
4.5
PENGERTIAN ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis
sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja system
produksi dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan
melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari
perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.
Contoh
:
·
Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.
Alasan
dilakukannya analisis sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut :
1.
Adanya cost overrn, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya
bahan baku, produksi, dsb.
2.
Penurunan produktivitas
3.
Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
TUJUAN
ANALISIS SENSITIVITAS
Menilai
apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau
bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat
1.
Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya di dasarkan
pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan
terjadi di waktu yang akan datang
2.
Analisis pasca criteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan
terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisisbisnis jika terjadi perubahan
atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat
Bisnis
sangat sensitivitas terhadap perubahan akibat beberapa hal :
1.
Harga
2.
Keterlambatan pelaksanaan
3.
Kenaikan biaya
4.
Ketidaktetapan dan perkiraan hasil (produksi)
4.7
Estimasi optimis - pesimistis
Dalam
PERT, kita menggunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu
untuk setiap kegiatan, yaitu:
a.
Waktu optimis (optimistic time) [a]
Waktu
optimis yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal
berlangsung sesuai rencana. Atau juga dapat di sebut waktu minimum dari suatu
kegiatan, dimana segala sesuatu akan berjalan baik, sangat kecil kemungkinan
kegiatan selesai sebelum waktu ini.
b.
Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
Waktu
pesimis yaitu waktu yang dibutuhkan suatu kegiatan dengan asumsi kondisi yang
ada sangat tidak diharapkan. Atau juga dapat di sebut adalah waktu maksimal
yang diperlukan suatu kegiatan, situasi ini terjadi bila nasib buruk terjadi.
5.1
ALASAN-ALASAN ANALISIS PENGGANTIAN
Berikut ini merupakan 4 alasan mendasar dalam analisis penggantian :
Berikut ini merupakan 4 alasan mendasar dalam analisis penggantian :
1.Kerusakan
(pemburukan) fisik : adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset.
Biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah
aset menjadi kurang efisien.
2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut. -> dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)
2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut. -> dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)
5.2FAKTOR-FAKTOR
YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISIS PENGGANTIAN
Kesalahan hasil analisis akan sangat membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian :
1. Kesalahan estimasi masa lalu
Kesalahan hasil analisis akan sangat membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian :
1. Kesalahan estimasi masa lalu
Setiap
kesalahan estimasi yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama
tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh :
ketika nilai buku (BV) sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa
sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan
estimasi. ‘Kesalahan’ tersebut juga timbul ketika kapasitas tidak lagi
mencukupi, biaya pemeliharaan lebih tinggi dari yang diantipasi dst.
Faktanya adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
Faktanya adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
2.
Perangkap Sunk Cost (Biaya Tertanam)
Jika
pajak dilibatkan, kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi
teknik. Kesalahan serius dapat terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani
secara tidak tepat dalam.
Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
3.
Nilai investasi aset lama dan pandangan pihak luar (outsider viewpoint)
“Titik
pandang pihak luar (outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi
aset lama (defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang
netral dalam menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang
ini mendorong analis untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang,
sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.
MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
Contoh
1 :
Investasi
modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah $20.000. Mesin tersebut
telah disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS), dan BVnya saat ini
adalah sebesar $9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini, adalah $5.000
dan akan memerlukan biaya $2.000 untuk mereparasi mesin agar tetap dapat
dipergunakan selama lima tahun lagi. Berapakah (a) total investasi aset lama
dan (b) nilai yang tidak diamortisasi?
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif terhadap mesin baru yang tersedia.
(a) Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b) Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
4. Pentingnya konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama, sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif terhadap mesin baru yang tersedia.
(a) Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b) Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
4. Pentingnya konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama, sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.
5.
Umur ekonomi aset baru
Umur
ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent
uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting
untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa
aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum)
mereka.
6.
Umur ekonomi aset lama
Pembandingan
aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati karena melibatkan umur
yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih lama dibanding umur
ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari EUAC minimum aset
baru.
Sebuah
keputusan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah
adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya,
diteruskan setelah dilakukan perbaikan, atau diganti dengan aset baru. Oleh
karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis
ekonomi teknik yang sangat hati-hati agar dapat diperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki
efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang
analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan
penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah
kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada
sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan
perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan
aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini
(aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan
sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian
disebut sebagai penantang (challenger).
Dalam replacament analysis, memilih apakah existing equipment dipertahankan atau di ganti.
Dalam replacament analysis, memilih apakah existing equipment dipertahankan atau di ganti.
Defender
= existing equipment
Challenger = peralatan terbaik yang tersedia.
Challenger = peralatan terbaik yang tersedia.
MASALAH
PENGGANTIAN YANG KHAS
Contoh
dibawah ini diselesaikan dengan metode berbasis sebelum pajak. Setelah itu
dilakukan analisis dengan metode berbasis setelah pajak dengan menggunakan
sistem penyusutan umum (GDS) MACRS untuk pompa baru (penantang). Sedangkan
penyusutan pompa lama dilanjutkan berdasarkan sistem penyusutan alternatif
(ADS) MACRS, yang dipilih pada saat aset tersebut mulai digunakan. Kedua
analisis menggunakan Outsider viewpoint untuk menentukan investasi dalam pompa
lama jika tidak diganti dengan pompa baru.
Contoh
2 :
Manajer
sebuah perusahaan pembuat karpet sedang memikirkan operasi sebuah pompa utama
pada salah satu alur proses pencairan. Setelah membahas masalah ini dengan
supervisor plant engineering, mereka memutuskan untuk melakukan analisis
penggantian. Mereka juga memutuskan untuk menggunakan sembilan tahun periode
analisis yang dianggap sangat tepat untuk situasi ini. Perusahaan memiliki MARR
10% per tahun untuk investasi modal proyek sebelum pajak, dan 6% per tahun
setelah pajak. Tarif pajak penghasilan sebesar 40%.
Pompa
lama, katakanlah pompa A, termasuk motor penggerak dengan pengendali terpusat,
memerlukan biaya $17.000 pada lima tahun lalu. Periode pemulihan ADS pompa ini,
jika digunakan pada fasilitas pabrik karpet, adalah sembilan tahun. Catatan
akuntansi memperlihatkan bahwa telah dilakukan penyusutan berdasarkan metode
garis lurus dengan ketentuan setengah tahun.
Beberapa
masalah telah terjadi pada pompa A, termasuk penggantian terhadap alat
pendorong dan bantalan poros, dengan biaya $1.750 per tahun. Biaya operasi dan
pemiliharaan (O&M) tahunan telah dirata-ratakan sebesar $3.250. Biaya
asuransi dan pajak properti sebesar 2% dari investasi modal awal. Pompa
tersebut nampaknya masih dapat dipergunakan selama sembilan tahun berikutnya
jika pemeliharaan dan reparasi yang dilakukan saat ini terus dilanjutkan. Jika
pompa ini masih dapat terus dipergunakan, maka setelah sembilan tahun nanti
MV-nya kira-kira akan sebesar $200.
Selain
alternatif melanjutkan penggunaan pompa lama, terdapat alternatif lain yaitu
menjual pompa tersebut secepat mungkin dan membeli sebuah pompa jenis baru.
Harga pompa baru tersebut, katakanlah B, adalah $16.000. Nilai pasar sebesar
$750 dapat diperoleh dari pompa lama. Kelas umur sembilan tahun (kelas properti
MACRS lima tahun) dapat diterapkan pada pompa baru berdasarkan GDS. Perkiraan
nilai pasar pada akhir tahun kesembilan akan sebesar 20% dari investasi modal
awal. Biaya O&M untuk pompa baru diperkirakan sebesar $3.000 per tahun.
Pajak tahunan dan asuransi akan berjumlah 2% dari investasi modal awal
Jawaban
:
Pompa
lama A
Investasi
modal ketika dibeli 5 tahun lalu -$17.000
Kelas
umur (dan periode pemulihan ADS) 9
tahun
Biaya
tahunan :
Penggantian
pendorong dan bantalan poros -$1.750
Biaya
operasi dan pemeliharaan -$3.250
Pajak
dan asuransi : $17.000x2% -$ 340
-$ 5.340
Nilai
pasar saat ini $ 750
Perkiraan
nilai pasar akhir tahun ke sembilan berikutnya $ 200
Nilai
buku saat ini : $17.000 (1-(1/2)(1/9)-4(1/9)) $
8.500
Pompa
baru B
Investasi
modal -$16.000
Kelas
umur 9
tahun
Kelas
properti MACRS 5
tahun
Perkiraan
nilai pasar pd akhir th ke-9 : $16.000x20% $ 3.200
Biaya
tahunan : Operasi dan pemeliharaan -$3.000
Pajak dan asuransi : $16.000x2% -$ 320
-$3.320
Tarif
pajak penghasilan efektif = 40%
MARR
(sebelum pajak) = 10%
MARR
(setelah pajak) = 6%
Analisis
sebelum pajak.
Berdasarkan
outsider viewpoint, jumlah investasi aset lama ini akan sebesar MVnya saat ini
yaitu $750; yakni opportunity cost dari mempertahankan aset lama. Jumlah
investasi pada pompa A mengabaikan harga pembelian awal sebesar $17.000
Analisis
ekuivalen nilai tahunan (equivalent annual worth-AW) pompa A dan pompa B
Periode
studi : 9 tahun Pertahankan
Penggantian
Pompa
A dengan pompa B
AW
(10%)
Biaya -$5.340 -$3.320
Biaya
pemulihan modal :
-($750-$200)(A/P,10%,9)
- $200(0,10) -$
115
-($16.000-$3.200)(A/P,10%,9)-$3.200(0,10) -$2.542
-$5.455 -$5.862
Karena
pompa A memiliki nilai AW negatif yang paling kecil (-$5.455>-$5.862),
penggantian pompa tidak dibenarkan, dan aset lama harus tetap dipertahankan
setidaknya satu tahun lagi.
Analisis
setelah pajak.
Perhitungan
ATCF aset lama (pompa A):
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (ADS)
|
(C)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=-0,4(C
)
penghasilan
40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
(-)$750
MV
|
Tidak
ada
|
(+)-$7.750
MV-BV
|
(-)+$3.100
-0,4(MV-BV)
|
(-)$3.850
0,6MV+0,4BV
|
1-4
|
-5.340
|
$1.889
=
17.000(1/9)
|
-7.229
|
+2.892
|
-2.448
|
5
|
-5340
|
$944
=17.000(1/2)(1/9)
|
-6284
|
+2.514
|
-2.826
|
6-9
|
-5.340
|
0
|
-5.340
|
2.136
|
-3.204
|
9
|
200
|
200(*)
|
-80
|
+120
|
(*)
Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak 40%)
Perhitungan
ATCF aset pengganti (Pompa B) :
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (GDS)
|
(C
)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=
-0,4(C )
Pajak
penghasilan 40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
-$16.000
|
-$16.000
|
|||
1
|
-3.320
|
$3.200
=16.000x0,2
|
-$6.520
|
+2.608
|
-712
|
2
|
-3.320
|
5.120
=16.000x0,32
|
-8.440
|
+3.376
|
+56
|
3
|
-3.320
|
$3.072
=16.000x0,192
|
-6.392
|
+2.557
|
-763
|
4
|
-3.320
|
$1.843
=16.000x0,1152
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
5
|
-3.320
|
$1.843
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
6.
|
-3.320
|
922
=16.000x0,0576
|
-4.242
|
+1.697
|
-1.623
|
7-9
|
-3.320
|
0
|
-3.320
|
+1.328
|
-1.992
|
9
|
+3.200
|
+3.200(*)
|
-1.280
|
+1.920
|
(*)
: Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak 40%)
AW
(6%) pompa A = -$3.850(A/P,6%,9) - $2.448(P/A,6%,4)(A/P,6%,9) –
[$2.826(F/P,6%,4)+$3.204(F/A,6%,4)-120](A/F,6%,9)
= -$3.333
AW
(6%) pompa B = -$16.000(A/P,6%,9) – [$712(P/F,6%,1)-$56(P/F,6%,2)
+$763(P/F,6%,3)+$1.255(P/F,6%,4)+$1.255(P/F,6%,5)
+$1.623(P/F,6%,6)+$1.992(P/F,6%,7)+$1.992(P/F,6%,8)
+$1.992(P/F,6%,9)](A/P,6%,9)
=
-$3.375
Oleh
karena AW kedua pompa hampir sama, pertimbangan lain, seperti keterandalan
pompa baru yang lebih baik, dapat mengurangi preferensi ekonomi pompa A. Biaya
tahunan setelah pajak dari kedua alternatif jauh lebih kecil dibandingkan
dengan biaya tahunan sebelum pajak.
ANALISIS
PENGGANTIAN
Sebuah
keputusan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah
adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya,
diteruskan setelah dilakukan perbaikan, atau diganti dengan aset baru. Oleh
karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis
ekonomi teknik yang sangat hati-hati agar dapat diperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki
efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
Kadang-kadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
Umur ekonomi (economic life) adalah periode waktu (tahun) yang menghasilkan equivalent uniform annual cost (EUAC) minimum dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (ownership life) adalah periode antara tanggal perolehan dan tanggal “pembuangan” (disposal) oleh seorang pemilik. Contoh : sebuah mobil dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga utama untuk beberapa tahun dan kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa tahun kemudian.
Umur fisik (physical life) adalah periode antara perolehan awal dan pelepasan (pembuangan) akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh : mobil yang baru saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (useful life) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada dalam masa produktif (baik sebagai aset utama maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam perdagangan atau bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
UMUR
EKOMONIS : Menentukan umur ekonomi aset baru dan aset lama
KONSEP
Umur
ekonomis adaah Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran
biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur
perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk
penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Metode yang paling mudah dan paling
sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis
lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan
lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan
jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Kali
ini kita akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur ekonomis dalam
dunia bidang ekonomi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
5.5
Umur ekonomi menurut kegunaannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1.
Umur ekonomi aset baru
Umur
ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent
uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting
untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa
aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum)
mereka.
MENENTUKAN
UMUR EKONOMI ASET BARU (PENANTANG)
Sangat
penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total biaya tahun demi tahun
atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat
dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan biaya yang paling
hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat dihitung jika
investasi modal,biaya tahunan dan nilai pasar per tahun diketahui atau dapat
diestimasi.
Analisis
sebelum pajak
PWk
(i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)
TCk
(i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek
Contoh
Sebuah
truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan diharapkan
memiliki nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti diperlihatkan pada
tabel dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per tahun, berapa lama
aset tersebut harus dipertahankan kegunaannya?
Jawab
:
Penentuan
umur ekonomi N sebelum pajak aset baru :
(1)Akhir
tahun,k
|
Biaya
penggunaan pada tahun, k
|
EUAC
tahun k
|
||||
(2)MV,
akhir tahun, k
|
(3)Penyusutan
aktual selama tahun, k
|
(4)Biaya
modal = 10% dari MV awal tahun
|
(5)Biaya
tahunan (Ek)
|
(6)
= (3)+(4)+(5)Total biaya (marginal) tahun k (TCk)
|
(7)EUACk=[STCj(P/F,10%,j)](A/P,10%,k)
|
|
0
|
$20.000
|
–
|
–
|
–
|
–
|
–
|
1
|
15.000
|
$5.000=20.000-15.000
|
$2.000=
20.000×0,1
|
$2.000
|
$9.000
|
$9.000
|
2
|
11.250
|
3.750=15.000-11.250
|
1.500=
15.000×0,1
|
3.000
|
8.250
|
8.643
|
3
|
8.500
|
2.750=11.250-8500
|
1.125=11.250×0,1
|
4.620
|
8.495
|
8.600®
EUAC minimum (N*=3)
|
4
|
6.500
|
2.000=8500-6500
|
850=8500×0,1
|
8.000
|
10.850
|
9.082
|
5
|
4.750
|
1.750=6500-4750
|
650=6.500×0,1
|
12.000
|
14.400
|
9.965
|
Asumsi
: semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.
Kolom
3 : Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai pasar
awal dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung berdasarkan
metode formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi pasar.
Kolom
4 : Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang tidak
direcover (diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.
Kolom
7 : Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun jika
aset tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya
digantikan pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ® Pada
aset disini memiliki EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya selama
tiga tahun (yaitu N*=3).
EUAC2
(10%)= $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)
+
$3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)
=
$8.643
2.
Umur ekonomi aset lama
Pembandingan
aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati karena melibatkan umur
yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih lama dibanding umur
ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari EUAC minimum aset
baru.
MENENTUKAN
UMUR EKONOMI ASET LAMA
Jika
tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada pengeluaran untuk
perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan meningkat setiap
tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil akan satu
tahun.
Jika
MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun ke tahun, maka perlu
dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi. Penundaan (postponement) umumnya
diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai kapan akan melakukan
penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda penggantian sampai tanggal
masa datang tertentu.
Contoh
Misalnya
ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan
kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya
diberikan pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun,
yang dibeli dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini
(realizable MV) sebesar $5.000. Jika dipertahankan, nilai pasar dan biaya
tahunannya diperkirakan akan seperti berikut :
Akhir
tahun k
|
MV
akhir tahun k
|
Biaya
tahunan, Ek
|
1
|
$4.000
|
$5.500
|
2
|
3.000
|
6.600
|
3
|
2.000
|
7.800
|
4
|
1.000
|
8.800
|
Tentukan
periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama sebelum
menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya modal adalah
10% per tahun.
Jawaban
:
Penentuan
umur ekonomi aset lama
(1)Akhir
tahun, k
|
(2)Penyusutan
aktual selama tahun k
|
(3)Biaya
modal = 10% dari MV awal tahun (*)
|
(4)Biaya
tahunan (Ek)
|
(5)Total
biaya (marjinal) atau tahun (TCi)=(2)+(3)+(4)
|
(6)EUAC
sampai tahun k
|
1
|
$1.000
|
$500
|
$5.500
|
$7.000
|
$7.000
|
2
|
1.000
|
400
|
6.600
|
8.000
|
7.474
|
3
|
1.000
|
300
|
7.800
|
9.100
|
7.966
|
4
|
1.000
|
200
|
8.800
|
10.000
|
8.406
|
(*)
tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000
Perhatikan
bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan mempertahankan aset lama
satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal mempertahankan truk untuk tahun kedua
adalah sebesar $8.000, yang masih tetap lebih kecil dari EUAC minimum aset
pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3). Biaya marjinal untuk mempertahankan
aset lama pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya lebih besar dari $8.600 EUAC
minimum truk baru. Berdasarkan data yang ada saat ini, paling ekonomis untuk
mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi dan selanjutnya menggantinya
dengan aset baru.
ANALYSIS
REPLACEMENT/Penggantian
Metode
Analisis Penggantian Alat {Replacement Analysis) adalah salah satu metode
ekonomi yang digunakan untuk menganalisis umur ekonomis sebuah peralatan selama
umur guna peralatan tersebut. Parameter-parameter yang dipertimbangkan dalam
analisis penggantian peralatan adalah biaya investasi, biaya penyusutan, biaya
pemeliharaan, biaya pengoperasian, nilai sisa dengan mempertimbangkan nilai
uang terhadap waktu. Studi ekonomi tentang replacement pada dasarnya sama
dengan metoda pembanding alternatif, tujuannya adalah untuk menentukan kapan
suatu alat harus diganti dengan alat lain yang baru.
Alasan
replacement :
Kapasitas
alat tidak sesuai dengan demand ( misal demand besar, kapasitansi kecil. )
Alat
yang ada sudah aus dan tidak dapat dipakai lagi ( baik karena pemakaian normal
maupun rusak. )
Absolence
baik fungsional maupun ekonomi sehingga profit menurun.
Analisa
replacement digunakan pada kondisi :
Perfomance
menurun
Perubahan
kebutuhan
Ketinggalan
jaman
Rumus
Annual
cost defender AD = nilai pemasukan – pengeluaran ( A/F,10%,3 )
Annual
cos challenger AC = annual operating cost + ( nilai pemasukan – pengeluaran )
(A/P,10%,10)
– salvage value ( A/F,10%,10)
Jika
AD > AC di sarankan untuk membeli suatu yang baru atau memilih yang
challenger, tapi jika AD<AC maka pilihlah defender seminimum mungkin
Contoh
Kasus dan Jawabannya
Contoh
:
Tiga
tahun yang lalu di beli sebuah truk sebagai berikut :
Harga
pembelian $12000
Umur
diperkirakan 8tahun
Nilai
jual
akhir
$1600
Biaya
operasi
tahunan
$3000
Nilai
buku saat ini $8100
Challenger
Ditawarkan
seharga $11000, truk lama bisa ditukar-tambahkan dengan diberi $7500
Umur
challengger 10tahun
Nilai
jual
akhir
$2000
Biaya
operasi
tahunan
$1800
Bila
ditinjau kembali/disesuaikan, truk lama diperkirakan hanya akan bertahan 3tahun
lagi dengan perkiraan nilai jual akhir $2000, biaya operasi tahunan sebesar
$3000
Data
untuk studi perbandingan :
Defender
Challenger
Present
value
$7500
$11000
Annual
operating
cost
$3000
$1800
Salvage
value
$2000
$2000
Umur
3tahun
10tahun
Biaya
yang hilang sebesar :
$8100
– $7500 = $600, yang tidak diikutkan dalam analisa. Juga harga pembelian
sebesar $12000 tidak lagi relecan.Bagaimana keputusannya bila suku bunga yang
berlaku saat ini adalah 10% ?
Jawabannya
Dengan
cara annual worth yaitu :
Annual
cost defender :
AD
= $3000 – $2000 ( A/F,10%,3 )
=
$2395,77
Annual
cost challenger
AC
= $1800 + ( $11000 – $7500 ) ( A/P,10%,10) – $2000 ( A/F,10%,10)
=
$2244,12
AD
> AC ( pengeluaran )
Pilih
challenger atau ganti dengan mesin yang baru
5.7 PENGHENTIAN
TANPA PENGGANTIAN (PEMBEBASAN)
Jika
biaya peluang modal (opportunity cost of capital) i% per tahun, apakah proyek
tersebut harus dilakukan? Tahun kapankah paling baik untuk membebaskan
(abandon) proyek jika kita memutuskan untuk melaksanakan proyek tersebut?
Untuk
ini dapat diterapkan asumsi :
Setelah
investasi modal dilaksanakan, perusahaan akan menunda keputusan untuk
membebaskan proyek sepanjang nilai ekuivalennya (equivalent worth) tidak
menurun.
Proyek
akan dihentikan pada waktunya yang paling baik dan tidak akan dilakukan
penggantian.
Menyelesaikan
masalah pembebasan (abandonment) sama dengan menentukan umur ekonomi sebuah
aset. Namun dalam masalah pembebasan terdapat keuntungan tahunan (arus kas
masuk), sedangkan analisis umur ekonomi lebih didominasi oleh biaya (arus kas
keluar).
Contoh
8 :
Sebuah
mesin pengepak/pembungkus kertas daur ulang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan XYZ. Pendapatan tahunan setelah pajak dikurangi biaya-biaya proyek
telah dihitung. Demikian pula nilai pembebasan setelah pajak (after-tax
abandoment value) mesin pada akhir masing-masing tahun.
Akhir
tahun
|
||||||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Pendapatan
tahunan (setelah pajak) dikurangi biaya
|
-$50.000a
|
$10.000
|
$15.000
|
$18.000
|
$13.000
|
$9.000
|
$6.000
|
$5.000
|
Nilai
pembebasan mesinb
|
-
|
40.000
|
32.000
|
25.000
|
21.000
|
18.000
|
17.000
|
15.000
|
a
Investasi modal
b
Estimasi nilai pasar
MARR
perusahaan setelah pajak adalah 12% per tahun. Kapan waktu terbaik untuk
membebaskan mesin jika perusahaan telah siap memutuskan untuk menggunakan mesin
tersebut dan menggunakannya tidak lebih dari tujuh tahun?
Jawaban
:
Mempertahankan
mesin selama satu tahun :
AW1(12%)
= -$50.000(A/P,12%,1)+($40.000+$10.000)(A/F,12%,1)
= -$6.000
Mempertahankan
mesin selama dua tahun :
AW2(12%)
= [-$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+($15.000+$32.000)(P/F,12%,2)]
(A/P,12%,2)
= -$2.132
Mempertahankan
mesin selama tiga tahun :
AW3(12%)
= [-$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+$15.000(P/F,12%,2)
+($18.000+$25.000)(P/F,12%,3)](A/P,12%,3)
=
$622
Mempertahankan
mesin selama empat tahun :
AW4(12%)
= [-$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+$15.000(P/F,12%,2)
+$18.000(P/F,12%,3)+($13.000+$21.000)(P/F,12%,4)](A/P,12%,4)
=
$1.747
Mempertahankan
mesin selama lima tahun :
AW5(12%)=[$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+$15.000(P/F,12%,2)+$18.000(P/F,12%,3)+$13.000(P/F,12%,4)+($9.000+$18.000)
(P/F,12%,5)](A/P,12%,5)
=
$2.020
Mempertahankan
mesin selama enam tahun :
AW6(12%)=[-$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+$15.000(P/F,12%,2)
+$18.000(P/F,12%,3)+$13.000(P/F,12%,4)+$9.000(P/F,12%,5)
+($6.000+$17.000)(P/F,12%,6)](A/P,12%,6)
=
$2.121
Mempertahankan
mesin selama tujuh tahun :
AW7(12%)=[-$50.000+$10.000(P/F,12%,1)+$15.000(P/F,12%,2)
+$18.000(P/F,12%,3)+$13.000(P/F,12%,4)+$9.000(P/F,12%,5)
+$6.000(P/F,12%,6)+($5.000+$15.000)(P/F,12%,7)](A/P,12%,7)
=
$2.006
Jadi,
nilai AW akan maksimum dengan mempertahankan mesin selama enam tahun, yang merupakan
waktu terbaik untuk membebaskan mesin.
Dalam
beberapa kasus, manajemen memutuskan bahwa meskipun penggunaan utamanya akan
dihentikan, namun aset yang ada saat ini tidak akan diganti atau dihapus sama
sekali dari penggunaannya. Meskipun aset lama secara ekonomis tidak dapat
bersaing lagi, namun tetap akan diinginkan bahkan lebih ekonomis untuk tetap
dipertahankan sebagai cadangan atau untuk penggunaan yang berbeda. Biaya untuk
mempertahankan aset lama berdasarkan kondisi seperti itu akan cukup rendah,
karena MVnya yang lebih relatif rendah dan mungkin biaya tahunan yang juga
rendah.
Aset
pengganti terbaik yang tersedia harus ditentukan. Kegagalan untuk melakukan hal
ini menggambarkan praktek engineering yang tidak dapat diterima.
Setiap
kelebihan kapasitas, keterandalan, fleksibilitas, keamanan dan seterusnya dari
aset pengganti akan memiliki nilai bagi pemilik dan harus diklaim sebagai
keuntungan dalam nilai uang jika estimasi dalam nilai uang dapat dilakukan.
Jika sebaliknya, nilai ini akan dianggap sebagai keuntungan yang bersifat
nonmoneter.
Adapun Kesimpulan
yang dapat saya berikan dari materi yang telah disampaikan sebelumnya adalah
Khususnya untuk para orang teknik
dan umumnya bagi para pembaca sekalian,dalam bidang pekerjaan teknik selain
mampu merancang,mengaplikasikan,mengembangkan suatu alat namun ilmu ekonomi
merupakan hal wajib yang harus dimiliki orang teknik/engineer jika ingin
sukses.
Dengan mempelajari ilmu ekonomi
pada Bab ini diharapkan kita mampu memahami suatu perubahan
harga(Inflasi/Deflasi) yang terjadi di masyarakat,memahami suatu permasalahan
berupa resiko/ketidakpastian dalam ekonomi serta analisis penggantian suatu
aset.Karena dengan memahami itu semua seorang teknisi/engineer mampu bekerja
dan menyelesaikan masalah dibidang pekerjaannya dengan baik,contohnya saat
pengerjaan suatu proyek dengan nilai investasi yang besar.
Saya ingin mengutip nasehat Bill Gates : Berdasarkan data yang
dihimpunnya, Gates menyimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki tiga latar
belakang tertentu akan sangat sukses dan diincar dalam hal pekerjaan. Tiga
latar belakang itu adalah sains, teknik, dan ekonomi.
"Keahlian pada tiga keilmuan
itu akan menjadi agen perubahan pada semua institusi," ujar Gates.
Referensi
:
inash.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3505/ANALISIS+PENGGANTIAN.doc