Industri
Pendahuluan
Pembangunan yang terus meningkat di segala bidang,
khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkatkan pula jumlah
limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya
pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap kesehatan manusia serta makhluk hidup
lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola secara khusus agar
dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.
Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.
A.Permasalahan lingkungan dalam pembangunan industri
Sebagian
aktivitas manusia selalu mempengaruhi perubahan lingkungan. Pembangunan industri
merupakan salah satu aktivitas manusia yang berperan besar bagi perubahan
lingkungan. industri sendiri adalah pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi
atau setengan jadi. Dan dalam pelaksanaannya mulai dari bahan baku, proses
pengolahan, maupun hasil akhir yang berupa hasil produksi dan hasil buangannya
(sampah) banyak di antaranya terdiri dari bahan-bahan yang dapat mencemari
lingkungan seperti bahan logam, bahan organis, bahan korosif, bahan gas, dan
lain-lain bahan yang berbahaya baik untuk pekerja maupun masyarakat di sekitar
proyek.
Berikut ada beberapa dampak
positif dan negatif dari pembangunan industri di berbagai aspek, yaitu :
A. Dampak positif
- Menambah penghasilan penduduk.
- Menghasilkan aneka barang.
- Memperluas lapangan pekerjaan.
- Mengurangi ketergantungan dengan negara lain.
- Memperbesar kegunaan bahan mentah.
- Bertambahnya devisa negara.
B. Dampak negatif
- Pembangunan industri.
- Terjadinya arus urbanisasi.
- Terjadinya pencemaran lingkungan.
- Adanya sifat konsumerisme.
- Lahan pertanian semakin kurang.
- Cara hidup masyarakat berubah.
- Limbah industri menyebabkan polusi tanah.
- Terjadinya peralihan mata pencaharian.
Dari aspek lingkungan perubahan yang terjadi akibat pembangunan industri kebanyakan bukan membuat lingkungan menjadi baik melainkan memperburuk
keadaan lingkungan di sekitar pembangunan industri.
Permasalahan lingkungan yang
terjadi dalam pembangunan industri biasanya karena limbah yang
di hasilkan oleh perindustrian serta lahan yang di pakai sebagai tempat
perindustrian yang menyebabkan berkurangnya flora dan fauna.
Maka dari itu perlu adanya
perencanaan yang matang pada setiap pembanguan industri agar dapat di
perhitungkan sebelumya segala pengaruh aktifitas pembangunan industri tersebut
terhadap ligkungan yang lebih luas.
Limbah
Industri
Limbah adalah buangan yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak di kehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal
dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan beracun dan berbahaya banyak di jumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga maupun industri
yang tersimpan, di proses, diperdagangkan, dan
lain-lain. Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih
deterjen, amoniak, sodium nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet
dan masih banyak lagi. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari
bahan kimia organik dan anorganik. Terdapat lima juta jenis bahan kimia telah
dikenal dan di antaranya 60.000 jenis sudah di pergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan. Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber
dari pabrik industri bahan beracun dan berbahaya
banyak di gunakan sebagai bahan baku
industri maupun sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah di tunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah
maupun kualitasnya.
Tingkat bahaya keracunan yang
di sebabkan limbah tergantung
pada jenis dan karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi
dalam jangka panjang cukup fatal bagi lingkungan. Oleh sebab itu pencegahan dan
penanggulangan harus merumuskan akibat-akibat pada suatu jangka waktu yang
cukup jauh. Melihat pada sifat-sifat
limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa sekarang maupun
pada masa yang akan datang di perlukan langkah pencegahan,
penanggulangan, dan pengelolaan.
Jenis
Limbah Industri
Limbah berdasarkan nilai
ekonominya di rinci menjadi limbah yang
mempunyai nilai ekonomis dan limbah non ekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dengan proses
lanjut akan memberikan nilai tambah. Limbah non ekonomis adalah limbah yang di olah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan nilai tambah, kecuali
mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang sering menjadi persoalan
pencemaran dan merusak lingkungan. Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan
sampingan hasil proses produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini
sering menjadi masalah baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu
pabrik pula. Limbah penduduk kota menjadikan kota menghadapi problema kebersihan.
Kadang-kadang bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna,
di buang setelah diolah.
Konsep-konsep memahami tentang
permasalahan lingkungan
Sering ditemukan pernyataan istilah ekologi dan lingkungan hidup karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. IImu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi (Soemarwoto, 1991: 19). Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya. keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Soerjani, dalam Sudjana dan Burhan, 1996: 13)
Industri dan
pencemaran lingkungan
Jika kita ingin menyelamatkan
lingkungan hidup, maka perlu adanya kemauan yang kuat dan kesamaan
persepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Lingkungan hidup dapat diartikan
sebagai usaha secara sadar untuk
memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat
terpenuhi dengan sebaik-baiknya (Soemarwoto, 1991: 73). Memang
manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, secara
hayati atau pun kultural.
B. Keracunan
bahan logam atau metaloid pada industrialisasi
Banyak sekali kecelakaan-kecelakaan
yang terjadi dalam melakukan pekerjaan di sektor perindustrian, salah satunya
adalah keracunan bahan logam atau metaloid dalam proses industrialisasi.Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam
tubuh manusia di akibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun.
Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit,
dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih
tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa atau
merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni),
arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink
(Zn).Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat
meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang
mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan
pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada
pabrik termometer, spigmanometer, barometer, batrai, saklar listrik, dan
peralatan elektronik.
Manusia
bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga
akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan
buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak
yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia. Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal
dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap
alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan
bahan tersebut oleh manusia. Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya
berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Sesungguhnya istilah logam
berat hanya di tujukan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari
5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat
berbahaya juga di masukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang
termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis
unsur. Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah : arsen
(As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan
seng (Zn). 1. Arsen Arsen (As) atau
sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad 13.
Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi
inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan
terpapar pada manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and
Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan
kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat
racun yang sangat kuat.
2.Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga di gunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai. Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak di gunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering di gunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga di gunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai. Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak di gunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering di gunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
3.Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri non pangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah di murnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri non pangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah di murnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
C.Keracunan
bahan organis pada industrialisasi
Kemajuan industri selain membawa dampak positif seperti meningkatnya pendapatan
masyarakat dan berkurangnya pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang
harus di perhatikan terutama menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan
sekitarnya dan para pekerja di industri. Salah satu industri tersebut
adalah industri bahan-bahan organik yaitu metil alkohol, etil alkohol,
dan diol. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset
penting dari kegiatan industri di samping modal dan peralatan. Oleh karena itu
tenaga kerja harus di lindungi dari bahaya-bahaya lingkungan kerja yang dapat
mengancam kesehatannya. Metil alkohol di
pergunakan sebagai pelarut cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan-bahan
kimia untuk denaturalisasi alkohol dan bahan anti beku. Pekerja di industri
demikian mungkin sekali menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut
mungkin terjadi oleh karena menghirupnya, meminumnya, atau karena absorbsi
kulit. Keracunan akut yang ringan di tandai dengan perasaan lelah, sakit
kepala, dan penglihatan kabur. Keracunan
sedang dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan muntah serta depresi
susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama sekali baik sementara
maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula gangguan pernafasan
yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan
bahkan dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan pernafasan. Keracunan
kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup metanol ke paru-paru secara
terus menerus yang gejala-gejala utamanya adalah kabur penglihatan yang lambat
laun mengakibat kan kebutaan secara permanen. Nilai
Ambang Batas (NAB) untuk metanol di udara ruang kerja adalah 200 ppm atau
260 mg permeterkubik udara. Etanol atau etil
alkohol di gunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa
bahan-bahan lain. Dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan-pekerjaan
tersebut keracunan akut ataupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya,
atau kadang-kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung bahan tersebut,
Gejala-gejala pokok dari suatu keracunan etanol adalah depresi susunan saraf
sentral. Keracunan-keracunan oleh persenyawaan-persenyawaan tergolong alkohol
dengan rantai lebih panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang rantai
makin rendah daya racunnya. Simptomatologi, pengobatan, dan pencegahannya
hampir sama seperti untuk etanol.
D.Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan industri
Masyarakat
sekitar suatu perusahaan industri harus di lindungi dari pengaruh-pengaruh
buruk yang mungkin di timbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran
udara, air, makanan, tempat sekitar, dan lain sebagainya yang mungkin dapat
tercemari oleh limbah perusahaan industri. Semua
perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni. Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan
keluar dari suatu industri harus di olah dahulu melalui proses pengolahan. Cara
pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang di keluarkan. Bila gas atau uap
beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses
kimia sehingga udara atau uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel atau
bahan-bahan beracun bisa dengan cara pengendapan, penyaringan, atau secara
reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan
yang berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor di bawah ini
:
1)
Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut.
2)
Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan.
3)
Derajat efektifnya cara yang dipakai.
4)
Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan
bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena
produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen
harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari
hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum di keluarkan dari perusahaan
produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara sesama dan teliti
apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan
masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin di timbulkan oleh produk-produk
industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan
lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu
masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi
para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas.
Berdasarkan
data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
sampai saat ini adalah di akibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai
berikut
1. sembrono dan tidak hati-hati.
1. sembrono dan tidak hati-hati.
2.
tidak mematuhi peraturan.
3.
tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4.
tidak memakai alat pelindung diri
. 5.
kondisi badan yang lemah.
Persentase
penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% di karenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
E.Dampak
lingkungan industri
Sebagaimana di arahkan dalam GBHN Tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari
pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai stuktur ekonomi
yang semakin seimbang dari sektor industri yang maju dan di dukung oleh
sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya di gariskan
pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri
sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru,
sumber peningkatan ekspor, dan
penghematan devisa, penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan
sektor-sektor lainnya sekaligus wahana pengembangan dan penguasaan teknologi. Industrialisasi
merupakan pilihan bagi bangsa indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupannya. Hal tersebut antara
lain di sebabkan
terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu jawaban
terhindarnyan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapatkan
perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang
sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan . Apabia hal
ini tidak dapat perhatian serius, maka ada kesan bahwa antara
industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring dalam arti semakin maju
industri maka semakin rusak lingkungan hidup itu. Industri
yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan
memberikan dampak negatif pula
berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsur-unsur pokok yang di perlukan
untuk kegiatan industri antara lain adalah sumber daya alam ( berupa bahan
baku, energy, dan air),
sumber daya manusia
( berupa tenaga kerja peda berbagai
tingkatan pendidikan), serta peralatan.
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur-unsur tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif yang berupa :
1. Pandangan yang kurang menyenangkan bagi wilayah industri.
2. Penurunan nilai tanah di
sekitar industri bagi permukiman.
3. Timbul kebisingan
oleh operasi peralatan.
4. Bahan-bahan
buangan yang di keluarkan oleh industri dapat menggangu dan mengotori udara, air, dan
tanah.
5. Perpindahan penduduk yang menimbulkan dampak sosial.
6. Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7. Timbulnya kecemburuan sosial.
Dampak Pencemaran Terhadap Lingkungan Hidup
Mengenai dampak lingkungan hidup dapat di sebabkan
oleh rencana kegiatan di segala sektor seperti
:
1. Bidang Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan umum,
tranmisi, PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU,
ekspoitasi, kilangan atau pengolahan
dan transmisi minyak atau gas bumi.
2. Bidang Kesehatan yaitu : rumah sakit dan industri
farmasi.
3. Bidang Pekerjaan Umum yaitu : pembangunan waduk, irigasi, kanalilasi,
jalan raya atau tol, pengolahan
sampah, peremajaan kota, dan gedung
bertingkat atau apartemen.
4. Bidang Pertanian yaitu : usaha tambak udang, sawah, perkebunan, dan pertanian.
4. Bidang Pertanian yaitu : usaha tambak udang, sawah, perkebunan, dan pertanian.
5.
Bidang perindustrian seperti : Industri semen, kertas pupuk kimia atau petrokimia,
peleburan baja, timah hitam, galangan kapal, pesawat terbang, dan
industri kayu lapis.
Contoh pada gambaran kehidupan perkotaan saat ini
1. Dampak Positif
Masalah perkotaan pada saat
ini telah menjadi masalah yang cukup sulit untuk diatasi. Perkembangan perkotaan
membawa pada konsekuensi negatif pada beberapa aspek, termasuk aspek
lingkungan. Perkembangan kota membutuhkan ruang sebagai tempat hidup penduduk
dengan aktivitasnya. Pertambahan jumlah penduduk kota berarti juga peningkatan
kebutuhan ruang. Karena ruang tidak dapat bertambah, maka yang terjadi adalah
perubahan penggunaan lahan yang cenderung menurunkan
proporsi lahan-lahan yang sebelumnya merupakan ruang terbuka hijau. Pada saat
ini hanya 1,2% lahan di dunia merupakan kawasan perkotaan, namun coverage
spasial dan densitas kota-kota di perkirakan akan terus
meningkat di masa yang akan datang. PBB telah melakukan estimasi dan menyatakan
bahwa pada tahun 2025, sekitar 60% populasi dunia akan tinggal di
kota-kota. Pada saat ini telah diakui bahwa iklim perkotaan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan iklim kawasan di sekitarnya yang
masih memiliki unsur-unsur alami cukup banyak. Perubahan unsur-unsur lingkungan
dari yang alami menjadi unsur buatan menyebabkan terjadinya perubahan
karakteristik iklim mikro. Berbagai aktivitas manusia di perkotaan, seperti
kegiatan industri dan transportasi, mengubah komposisi atmosfer yang berdampak
pada perubahan komponen siklus air, siklus karbon dan perubahan
ekosistem.
Industri adalah membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan bertumbuhnya Kawasan
Perindustrian, maka akan membuka lapangan pekerjaan baru di pabrik yang dapat
menyerap ribuan buruh atau tenaga kerja. Dengan tambahnya lapangan kerja
tersebut, maka pendapatan masyarakat dapat menjadi meningkat yang disertai juga
dengan peningkatan SDM-nya.
Masyarakat akan memperoleh pekerjaan dan memperoleh pelatihan dan peningkatan
pengetahuan dengan bekerja di pabrik-pabrik perindustrian. Letak Kawasan
Industri yang biasanya berada di pinggiran kota atau terletak di luar kota
dapat mengurangi arus urbanisasi. Masyarakat dari desa tidak lagi hanya
menargetkan kota sebagai tempat mencari pekerjaan, tetapi cukup ke Kawasan
Industri yang menyediakan lapangan kerja cukup banyak. Para warga kota yang
bekerja di Kawasan Industri juga cenderung akan memilih tinggal di daerah
Kawasan Industri apabila Kawasan Industri telah menyediakan fasilitas yang
memadai. Sehingga peluang arus transmigrasi dari Kota ke daerah pinggiran kota
menjadi semakin besar yang tentu saja dapat mengurangi kepadatan penduduk kota sebagai nilai positifnya.
2. Dampak Negatif
Dampak yang negatif atau kerugian ini kebanyakan berkaitan
dengan aspek lingkungan. Misalnya saja terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat polusi dan limbah yang di hasilkan dari
pabrik-pabrik di Kawasan Industri. Polusi dari pabrik-pabrik di Kawasan
Industri ini biasanya berupa polusi udara, air, kebisingan, ataupun tanah yang
umumnya yang menerima dampak negatif dari polusi ini adalah warga yang tinggal
di Kawasan Industri dan di Sekitar Kawasan Industri.
F.Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup terhadap
pembangunan industri
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang di wujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pengertian lingkungan hidup
adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk hidup di dalamnya
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara
yang ada. Hubungan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup terhadap pembangunan
industri ada kaitannya apabila ekonomi di suatu negara mengalami pertumbuhan
dan lingkungan hidup keberlangsungan kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup,
untuk membuat suatu pembangunan industri sangat bernilai positif dan
meningkatkan tarah hidup manusia.
Penutup
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat saya berikan pada pokok
bahasan kali ini adalah Pada dasarnya segala sesuatu yang kita lakukan tentu
ada sebab dan akibatnya oleh karena itu bagaimana caranya agar dampak yang kita
lakukan antara sisi positif dan negatifnya haruslah seimbang. Pada saat kita
akan menggunakan lahan lingkungan untuk kerperluan seperti industri maka banyak
sekali pertimbangan yang harus dilakukan dengan matang demi terjaganya
lingkungan yang tetap lestari untuk kedepannya.
Adapun contohnya adalah :
1.Diperlukan rancangan rencana/planning jangka panjang
berupa tindakan preventif yang terus
dilakukan secara kontinu,seperti melakukan reboisasi pada daerah pegunungan dll
2.Dibuat peraturan standart pengelolaan lingkungan
hidup untuk keperluan industri oleh pemerintah kepada pelaku industri. Seperti pengelolaan
limbah industri yang baik,penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dsb
3.Adanya kerjasama yang erat dan melakukan tindakan
nyata dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dari seluruh elemen,baik
pemerintah,masyarakat,dan pelaku industri khususnya.
Daftar
Referensi :
http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-lingkungan-hidup-secara-umum.html
http://azizstevani.blogspot.com/2014/03/dampak-industri-terhadap-lingkungan.html
http://azizstevani.blogspot.com/2014/03/dampak-industri-terhadap-lingkungan.html